Trip kali ini dipilih tujuan gunung yang tidak terlalu jauh, tidak terlalu mahal, dan tidak telalu kejam. Papandayan yang akhirnya dipilih. Kami berangkat berjumlah 5 orang. Kami berangkat pada weekend tanggal 22-24 Februari 2013.
Day 1
Berangkat dari Pasar Rebo sekitar pukul 23.00 WIB. Langsung menuju Garut menggunakan bus. Tarif bus pada saat itu 35k. Lama perjalanan Jakarta - Garut kira-kira 5 jam. Maka kami baru tiba di Terminal Guntur Garut sekitar jam 04.00 WIB. Kami langsung menuju mushala terdekat untuk istirahat sembari menunggu waktu subuh.
Day 2
Sekitar pukul 06.00 kami bergerak menuju Cisurupan menggunakan angkot. Tarif angkot pada saat itu 8k (dibohongi oleh tukang angkot, tarif aslinya hanya 5k). Perjalanan ke Cisurupan membutuhkan waktu 1 jam. Sekitar jam 07.00 WIB kami sampai di pertigaan Cisurupan. Sudah ada banyak rombongan yang ingin menuju Papandayan juga disini. Disini kami melengkapi logistik dan sarapan sejenak. Sekitar pukul 08.00 WIB kita berangkat menuju Parkiran Papandayan menggunakan mobil pick up. Harga saat itu adalah 100k per perjalanan. Lama perjalanan dari Cisurupan sampai Parkiran sekitar 45 menit.
Sampai Parkiran kita diwajibkan membayar retribusi pada saat itu 2.5k per orang. Setelah itu kita pun harus melapor kepada ranger tentang tim kita. Kami mempersiapkan segala sesuatunya untuk trekking disini, mulai dari ganti pakaian, makan, hingga urusan MCK. Sekitar jam 10.00 WIB disaat semua dirasa sudah siap kami pun berangkat.
Etape pertama trekking adalah lintas Parkiran - Kawah Papandayan. Jalur didominasi bebatuan, kiri kanan jalan tidak dijumpai pepohonan rindang. Jadi sangat disarankan membawa peralatan yang melindungi dari terik matahari. Di etape ini pun jalur tidak terlalu menanjak. Kami melahap etape ini dengan waktu kurang lebih 1 jam. Kami sampai di Kawah sekitar pukul 11.00 WIB.
Etape kedua adalah lintas Kawah - Hutan Mati. Jalur masih didominasi oleh bebatuan, namun sudah dijumpai semak-semak sepanjang kiri kanan jalur. Bau belerang sangat kuat disini, jadi sangat disarankan memakai masker atau pelindung mulut hidung lain. Selain itu jalur mulai menanjak dan semakin menanjak, hingga puncaknya sebelum Hutan Mati elevasi jalur bisa 40-45 derajat. Kami melahap etape ini dengan waktu kurang lebih 1 jam. Kami sampai Hutan Mati sekitar pukul 12.30 WIB.
Etape ketiga adalah lintas Hutan Mati - Pondok Salada. Awal-awal perjalanan jalur masih didominasi oleh bebatuan dan pohon-pohon mati dikiri kanan jalur. Setelah itu jalur menjadi tanah, dan dikiri kanan jalur sudah ditemui pepohonan yang rindang. Kami melahap etape ini dengan waktu 30 menit. Kami sampai Pondok Salada sekitar pukul 13,15 WIB.
Sesampai di Pondok Salada kami langsung mendirikan kemah, masak serta makan, serta menjalankan ibadah. Setelah semua selesai kami pun mengekslpore keindahan Pondok Salada. Selesai mengeksplore kami istirahat untuk melanjutkan perjalanan besok hari menuju Tegal Alun. Sekitar pukul 23,00 WIB kami semua terlelap.
Day 3
Pagi telah datang, matahari sebenarnya telah meninggi, sayang tertutupi oleh kabut. Kami telah bangun dan prepare sejak pukul 06.30 WIB. Namun baru benar-benar berangkat menuju Tegal Alun sekitar pukul 07.30 WIB. Etape pertama trekking hari ini adalah ke Tegal Alun melewati Hutan Mati. Selepas Hutan Mati jalur semakin menanjak dengan elevasi beragam, 25-45 derajat. Kami melahap etape ini dengan waktu kurang lebih 1,5 jam. Kami tiba di Tegal Alun Sekitar pukul 09.00 WIB.
Sesampainya disana kami segera mengekslore kawasan itu. Sebetulnya kami ingin ke puncak Papandayan. Namum karena minimnya informasi harus diurungkan. Karena setelah mencari-cari jalur menuju puncak tidak ketemu. Akhirnya sekitar pukul 10.30 WIB kami turun kembali ke Pondok Salada.
Etape kedua trekking turun ke Pondok Salada tidak melewati jalur Tanjakan Mamang lagi. Jalur awal didominasi tanah dengan semak-semak dikiri dan kanannya. Sampai sini jalur belum terlalu menurun. Setelah itu jalur didominasi oleh batu-batu besar. Jalur pun terasa begitu curam, dengan elevasi kira-kira mencapai 60 derajat. Kami melahap etape ini dengan waktu kurang lebih 1 jam. Kami tiba kembali di Pondok Salada sekitar pukul 11.00 WIB.
Sesampainya kembali di Pondok Salada kami segera mengisi perut. Setelah itu langsung beberes tenda, dan segera packing. Selesai semua sekitar pukul 12.15 WIB langsung berangkan menuju Parkiran melalui Lawang Angin.
Etape kali ini adalah jalur Pondok Salada - Lawang Angin. Jalur disini terus menurun, namun tidaklah curam. Didominasi oleh tanah yang agak berdebu. Jalur ini melewati punggungan bukit, disisi kiri merupakan tebing, dan kanannya merupakan jurang. Banyak pepohonan rindang dikanan kiri jalur. Kami melahap jalur ini dengan waktu 30 menit. Kami sampai di Lawang Angin sekitar pukul 12.45 WIB.
Etape selanjutnya adalah lintas Lawang Angin - Kawah. Jalur Lawang Angin menuju Kawah merupakan jalan yang dulunya bisa dilalui mobil. Namun setelah terjadi longsor maka jalur ini terputus. Karena itu untuk menuju Kawah kami harus memutar dengan cara turun dulu ke bawah, setelah itu menyeberangi sungai kecil, dan naik lagi ke jalur utama. Kami melahap jalur ini dengan waktu 1 jam lebih. Kami tiba di Kawah sekitar pukul 14.00 WIB.
Etape terakhir dari perjalanan ini, Kawah - Parkiran. Kami sempat keluar jalur, tiba-tiba ada diatas sebuah bukit sedangkan jalurnya ada dibawah kami. Hal itu tentunya memperlambat perjalanan kami. Kami melahap jalur ini sekitar 45 menit. Kami sampai kembali di Parkiran sekitar pukul 15.00 WIB.
Sesampainya di Parkiran kami langsung mandi di sungai kecil dekat Parkiran. Setelah itu kami langsung turun menggunakan pick up, tarif pick up 15k. Sampai di Cisurupan langsung lanjut ke Terminal Guntur dengan angkot, tarif angkot 5k. Sampai Terminal GUntur sekitar pukul 17.00 WIB kami langsung naik bus Primajasa untuk kembali ke Jakarta. Fin.